Thursday, July 19, 2018

Sharing Pengalaman Tes TRDP (Trans Retail Development Program)

Jadiii pada tanggal 20 Januari 2017, salah seorang teman kampus ku memberitahu ku bahwa ada open recruitment Transmart di Gedung FEKON Universitas Riau.. awalnya aku ga ada niat sama sekali untuk mengikuti tes ini dikarenakan saat itu aku hanya memakai celana jeans dan baju kaos oblong. 

Tapi setelah berpikir-pikir bahwa lumayan juga nih bisa jadi pengalaman kan gimana rasanya ikut 'walk in interview' masalah diterima atau ngga nya urusan belakangan hehehe. Akhirnya aku meminjam baju Mbak Mus. Dan menyuruh temanku Sabli untuk mengambil rokku yg tertinggal di kos Linda.

Berbekal dengan print out hasil scan ijazah sma, transkip nilai dan bukti lulus seadanya, aku nekat pergi melamar kerja di gedung serbaguna Fekon Universitas Riau yang berada di Panam berdua dengan temanku, Alfi. Awalnya kami tidak tau sama sekali tentang posisi yang kami lamar. Tapi setelah google dan bertanya sana sini, akhirnya kami tau bahwa Trans Retail Development Program ini ialah salah satu jalan bagi fresh graduated untuk menjadi bagian dari Manajemen Transmart atau 'Sales Manager' deh bahasa umumnya.




Setelah menunggu sekitar 1 jam (aku ikut tes pada hari jumat, jadi wawancara dimulai setelah sholat jumat) akhirnya datang lah 2 orang recruiter yaitu Ibu Febrina dan Ibu Icha.

Pertama-tama kami disuruh untuk mengisi absensi di depan. Jadi untuk surat lamaran tetap dipegang sendiri, dan kemudian dipanggil kedepan sesuai nomer absen.

Dan sialnya, lantai FEKON UNIV Riau itu ternyata ada anak tangga kebawah. Saat sedang berjalan, teman ku memanggilku dan aku langsung menoleh tanpa memperhatikan langkah kaki ku. Alhasil aku terjatuh di depan orang ramai. Malunya itu loh :")



(ga keliatan kan batasan anak tangga kebawahnya...)



Kaki ku langsung berdenyut dan bengkak!  
(fyi, aku baru bisa berjalan lancar 2 bulan kemudian....)


Satu demi satu pelamar dipanggil ke depan. Aku kebagian interview dengan bu Febrina selaku Regional HRD. Beliau meminta ku untuk meperkenalkan diri. Bu Febrina juga bertanya seputar background kuliahku, mulai dari kemampuan ku dalam berbahasa Inggris dan pengalaman kerja ku. Beliau juga menanyakan perihal apakah aku mempunyai keinginan untuk menjadi seorang dosen atau pns. Daaann.. jawabanku... "sekarang susah bu untuk jadi pns, dan lagi saya ngga ada biaya untuk lanjut s2"
Beliau langsung menawarkan ku sebagai team leader/supervisor.
"apa kamu ga malu, ntar teman kamu diatas kamu?" 

dan dengan santainya aku menjawab "gapapa bu, semua kan harus dimulai dari bawah"

Tidak cukup hanya interview dengan Bu Febrina, aku disuruh menunggu untuk interview dengan Bu Icha yg ternyata adalah seorang Regional Director (kelak setelah aku bergabung di Transmart, beliau selalu melakukan kunjungan ke Transmart Pekanbaru). 

Daaaan... beliau menanyaiku dalam bahasa Inggris!. Sedikit banyak pasti grogilah ya.. Untungnya sebagai seorang Mahasiswa FKIP Bahasa Inggris (yang sebentar lagi wisuda) aku bisa menjawab pertanyaan beliau. 

Tapi dengan kondisi kaki yang sudah super bengkak, aku tidak lagi konsen dalam menjawab pertanyaan dari Bu Icha. 
 
Ketika beliau bertanya: "aduh kamu mau saya letakin dimana ya.. bakery ga mungkin, buah ga mungkin..."

dan aku cuma bisa menjawab: "terserah ibu aja bu mau letakin dimana"

Aku rasa hal ini mungkin yang membuat diriku memiliki nilai minus di mata beliau.

Menurut pengamatanku, bagi para kandidat yang mempunyai nilai 'lebih' bakalan kebagian interview lebih lama dan akan diinterview dua kali oleh Ibu Febrina dan Ibu Icha. Setelah interview berakhir, dengar kabar bagi para kandidat yang lulus wawancara awal akan dipanggil untuk mengikuti psikotest di minggu selanjutnya. Tapi sayang, aku tidak menerima telpon untuk mengikuti psikotest. Saatnya fokus untuk menyembuhkan kaki ku yang bengkak lol.

Well, sekian pengalaman ku mengikuti tes TRDP. Dipostingan selanjutnya aku akan menuliskan pengalaman ku mengikuti tes menjadi Senior Cashier (Team Leader di Transmart)

To be continued....